Jumat, 04 Mei 2012

Menarche

1.pengertian
Haid pertama datang di sebut menarche,biasanya pada wanita USIA 10-16 tahun,menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan,dan gadis yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita.
Oleh sebab tentu yang dikaitkan dengan leadaan gizi yang lebih baik,haid pertama menjadi lebih awal.anak gadis dari orang tua yang lebih berada,mengalami menarche lebih cepat dari pada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada,karena orang tua yang berada lebih bisa mencukupi kebutuhan gizi anaknya untuk mencukupinta kebutuhangizi dan pematangan anggota untuk alat reproduksi,perbedaan tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan.
Menarche merupakan puncak dari seranggan perubahan yang terjadi padaseorang gadis yang sedang menginjak dewasa.perubahan timbul karna serangkaian interaksi antara beberapa kelinjardi dalam tubuh pusat serangkaian interaksi antara beberapa kelinjar di dalam tubuh pusat pengendalian yang utama adalah bagian otak,disebut hypotalamus yang bekerjasama dengan kelinjar bawah otak mengendalikan urutan rangkaian perubahan,oleh sebab yang hingga kini belum jelas,4tahun sevagai menarche,hipotalamus sudah mengeluarkan zat yang disebut faktor pencetus.faktor pencetus bergerak melalui pembuluh darah kelinjar bawah otak,dan menyebabkan kelinjar itu mengeluarkan hormon tertentu,salah satu hormon pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan lebih cepat menjelang gadis mengalami menarche.
2.hubungan status gizi dengar menarche dean menstruasi menarche.
Menarche adalah haid yang pertama terjadi yang merupakan ciri khas kledewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.status gizi remaja wanita sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik dari faktor usia terjadinya menarche,adanya keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya hari menarche.secara psikologi wanita remaja yang pertama sekali mengalami haid akan mengeluhkan rasa nyeri pertama sekali mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri,kurng nyaman dan mengeluh perutnya terasa begah.
Tetapi pada beberapa remaja keluhan-keluhan tersebut tidak dirasakan,hal dipengaruhi oleh nutrisi yang adekuat yang bisa dikomsumsi,selain olahraga yang teratur.hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah estrogen dan pregesteron.estrogen berfungsi mengatur siklus haid,sedangkan progesteron berpengaruh pada uterus yaitu :dapat mengurangi kontraksi  selama siklus haid.agar menarche tidak menimbulkan keluhan-keluhan,sebaiknya remaja wanita mengkomsumsi makanana dengan gizi seimbang,sehingga status gizinya baik.status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan baik protein,lemak,karbohidrat,mineral,vitamin,maupun air digunakan oleh tubuh sesuai kebutuhan.gizi yang kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan fungsi organ tubuh,juga bmenyebabkan tergantungnya fungsi reproduksi,hal ini akan berdampak pada gangguan haid.tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik,beberapa jauh pengaruh status gizi terhadap terjadinya menarche belumada yang melakukan penelitian.sebagai bahan perbandingan dibawah ini akan diuraikan tentang asupan energi total dan keragaman komponen diet.
Asuhan energi bervariasi sepanjang siklus haid,terjadi peningkatan asupan energi pada fase lateal dibandingkan fase folikuler.peningkatan komsumsi energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87.500 kkal/hari.kesimpulannya bahwa esrogen mengakibatkan efek penekanan/penurunan terhadap nafsu makanan.inditifikasi tentang jenis nutrisi yang dapat mengakibatkan perubahan asupan renergi belum didapatkan data pasti.ada yang berpendapat karbohidrat merupakan sumber peningkatan asupan kalori selama fase dan selain itu yang berpendapatan bahwa konsumsi softdrink yang mengandung gula cenderung meningkat selama fase dan protein akan meningkatkan pada fase luteal.dengan demikian selama fase liteal terjadi peningkatan asupan makanan/energi.
Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik,dengan cara mengkomsumsi makanaan seimbang sangat dibutuhakan pada haid,terbukti pada ssat haid tersebut terutama pada fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi,apabila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid.
3.pengelolahan makanan
Pengolahan makanan pada wanita menarche perlu diperhatikan korena wanita menarche baru pertama  kali mengeluarkan darah sehinga membutuhkan asupan gizi yang tinngi dari biasanya.
Pada remaja menarche terjadinya pertumbuhan yang pesat dengan bermacam aktifitas sehingga kebutuhan asupan makanan yang dikomsumsi harus diperhatikan.menurut penelitian remaja makanan dengan presentasi total kalori yang sama dari karbohidrat,protein,lemak,vitamin,mineral dll.saat sekarang ini banyak makanan siap saja tang sangat diminati masyarakat padahal dalam teoti pengolahan makanan bukan suatu hal yang baik.
Pada wanita menarche pengolohan makanan sangat penting untuk mengganti pengeluaran darah diantaranya makanan yang mengadung zat besi,karbohidrat,protein dll.
1.karbohidrat
Merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi dan sumber serat makanan,pada sebagian wanita menarche mengalami cepat lelah untuk maka dan itu wanita tersebut harus banyak mengkopmsumsi karbohidrat karena fungsi karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh,sumber  karbihidrat adalah :nasi,gandum,ubi,roti,sereal.
2.protein
Merupakan komponen utama daalm semua sel hidup,protein yang berarti pertama merupakan molekul yang paling melimpah dalam sel hidup sebagai unsur pembentukan sruktur secara berlebihan dapat menyebabkan anemia.
3.mineral
Mineral dan vitamin memang peran penting dalam kesehatan tubuh wanita menarche.contoh mineral yang disebutkan oleh tubuh diantaranya zat besi,karena kalau wanita menarche banyak mengeluarklan darah maka zat besi juga ikut keluar maka dan  itu wanita menarche harus banyak mengkomsumsi makanan mengandung zat besi,contohnya daging,hati,telur,kacang-kacang,hijau,ikan,sayuran hijau,sereal,buah-buah.
4.proses terjadinya haid
Proses terjadinya menstruasi di pengaruhi oleh hormon
*FSH
*Estrogen dihasilkan oleh okarium
*LH dihasilkan oleh hipopise anterior
*progesreron yang dikeluarkan oleh indung telur.
Terjadinya menstruasi melibabtkan hipotelamus,hiperpisis anterior,FSH,LH,indung telur,pada saat menjelang pubertas atau akan manarch hipotalamus akan mengeluarkan GNRH (gonadotropin releazing hormon) kemudian merangsang hipofise anterior untuk mengeluarkan FSH dan LH,FSH berfungsi untuk membuat sel telur menjadi matang,setelah fplikel matang,yang di sebut folikel de graft. Folikel de graft inilah yang akan mengeluarkan estrogen.
Folikel de graft ini keluar dari ovarium dan di sambut oleh fimbriae,jika tidak terjadi pembuahan maka rahim akan melepaskan lapisan endimetriumnya sehingga terjadi menstruasi.
5.Gangguan pada saat haid
Ø  Pre menstrual syndrome (PMS)
Pre menstrual syndrome di defenisikan sebagai kombinasi gejala (simtom),antara ganggua emosi dan fisik,yang terjadi berulang sebelum menstruasi dan berangsur berkurang pada saat menstruasi dan tidak di akibatkan sebagai stress lingkungan.
Gajala yang muncul dalam kategori PMS adalah rasa tidak enak di payudara,penahanan cairan tubuh,kenaikan berat badan ringan,emosi yang labil atau depresi.sebenarnya variasi dan keluhannya sangat banyak,diantaranya nyeri punggung,nyeri kepala,pembengkakan payudara,nyeri otot dan persendian,mual bahkan kadang-kadang diare,berkeringat,berdebar-debar,rambut berminyak atau kering.
Keluhan tersebut bersifat subjektif dan sangat sulit menyebutkan penyebab tunggalnya.tapi,secara garis besar faktor penyebabnya dapat di golongkan menjadi foktor psikologi,faktor sosial,dan faktor biologi.faktir biologi termasuk di dalamnya adalah kelainan endokrin,khususnya hormon estrogen.di mana di dapatkan kenaikan hormon estrogendan berkurang produksi progesteron.dari kelainan endokrin tersebut,juga bisa terjadi kenaikan hormon prolaktin,yang manifestasi keluhannya adalah pembekakan dan rasa nyeri di payudara.
Ø  Waktu mulai terjadinya syndrom
Pertama kali terjadinya syndrom adalah pada waktu seseorang mencapai usia akhil baligh,sesudah selesai kehamilan atau sesudah pemakaian alat kontrasepsi.pada kasus-kasus yang pertama terjadiwaktu seorang mencapai ahil baligh,kekurangan progesteron dan terlihat sesudah datang haid.
Gajala-gajala syindrom cukup banyak jumlahnya dan bermacam-macam,demikian gejala-gejala ini termasuk dalam salah satu dari gajala-gejala umum yang di sebutkan di bawah ini,
§  Penimbunan air
§  Penurunan kadar gula dalam darah
§  Meningkatnya jumlah natrium
§  Berkurangnya jumlah kalium pada taraf seluler
§  Penurunan ketahanan tubuh terhadap unfeksi
Suatu kemungkinan bahwa gejala-gejala yang berkaitan dengan penimbunan air,penurunan kadar gula darah,penurunan kadar kalium dan natrium,di sebabkan oleh gangguan-gangguan pusat pengendali,yang bersangkutan yang terdapat di hypotalamus,kemungkinan ini juga merupakan penjelasan bagi 3 gejala yang terakhir,kemungkinan lain adalah adanya gangguan pada anak pinggang karna progesteron juga di hasilkan oleh anak buah pinggang,yang kemudian diubah menjadi  beberapa macam hormon,anak buah pinggang byang di sebut kortikosteroid berfungsi untuk merangsang mekanisme untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,memberikan reaksi terhadap timbulnya alergi  dan peradangan
6.gejala-gejala PMS
Banyak faktor yang mendukung pendapat bahwa kekurangan progesteron adalah penyebab PMS misalnya:
ü  Gajala-gejala itu timbul pada waktu di mana progesteron seyogyanya ada di dalam darah,yaitu sesudah terjadinya ovulasi sampai timbulnya haid gejala-gejala ini menghilang
 jika kadar progesteron sudah tidak ada lagi di aliran darah dan pada saat selesai haid.
ü  Awal timbulnya gejala bisa terjadi pada waktu akhil baligh sesudah hamil atau menggunakan pil KB.kesemuanya merupakan gangguan atau perubahan hormon,
ü  Gajala ini sering terjadi tidak terlihat pada waktu terjadi kehamilan di dapati jumlah progesteron yang tinggi.
ü  Garfik suhu badan meyakinkan bahwa kenaikan setelah ovulasi sulit di pertahankan pada para penderita PMS.
ü  Kadar progesteron rata-rata setelah ovulasi dan para penderita syndrom lebih rendah dari yang di miliki oleh para penderita normal pada gejala-gejala haid.

Daftar pustaka
Santoso,budi.2007.panduan kesehatan wanita jilid 1.jakarta.SKP Publishing.
Paath,Erna Prancin.2004.gizi dalam kesehatan reproduksi.jakarta:EGC.
Irianto,kus.2004.gizi dalam pola hidup sehat.Bandung:yrama widya.
Santoso,budi.2007.panduan kesehatan reproduksi wanita.jakarta:SKP Publishing.

KECEMASAN PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PROSES PERSALINAN

DEFENISI
Seorang primigravida dalam menghadapi persalinan sebagian besar selalu mengalami kecemasan. Kecemasan ini terjadi karena berbagai faktor. Kecemasan itu sendiri adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990).
Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).
Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan, tidak enak, khawatir dan gelisah. Keadaan emosi ini tanpa objek yang spesifik, dialami secara subjektif dipacu oleh ketidak tahuan yang didahului oleh pengalaman baru, dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.
Primigravida adalah Wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung.
Hal ini mempengaruhi psikologis ibu, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tersebut. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Ulfah, 2009).
FAKTOR PREDISPOSISI KECEMASAN
Setiap perubahan dalam kehidupan atau peristiwa kehidupan yang dapat menimbulkan keadaan stres disebut stresor. Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan kecemasan, atau kecemasan merupakan manifestasi langsung dari stres kehidupan dan sangat erat kaitannya dengan pola hidup (Wibisono, 1990).
Berbagai faktor predisposisi yang dapat menimbulkan kecemasan (Roan, 1989) yaitu faktor genetik, faktor organik dan faktor psikologi. Pada pasien yang akan menjalani operasi, faktor predisposisi kecemasan yang sangat berpengaruh adalah faktor psikologis, terutama ketidak pastian tentang prosedur dan operasi yang akan dijalani.
Seorang primigravida yang pertama kali akan mengalami proses persalinan cenderung mengalami kecemasan. Hal ini dikarenakan proses persalinan adalah sesuatu hal baru yang akan dialaminya.
GEJALA KECEMASAN
Penderita yang mengalami kecemasan biasanya memiliki gejala-gejala yang khas dan terbagi dalam beberapa fase, yaitu :
- Fase 1
Keadan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang), atau flight (lari secepat-cepatnya). Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon adrenalin dan non adrenalin.
Oleh karena itu, maka gejala adanya kecemasan dapat berupa rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung. Dalam persiapannya untuk berjuang, menyebabkan otot akan menjadi lebih kaku dan akibatnya akan menimbulkan nyeri dan spasme di otot dada, leher dan punggung.
 Ketegangan dari kelompok agonis dan antagonis akan menimbulkan tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan (Wilkie, 1985). Pada fase ini kecemasan merupakan mekanisme peningkatan dari sistem syaraf yang mengingatkan kita bahwa system syaraf fungsinya mulai gagal mengolah informasi yang ada secara benar (Asdie, 1988).
- Fase 2
Disamping gejala klinis seperti pada fase satu, seperti gelisah, ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri (Wilkie, 1985).
Labilitas emosi dapat bermanifestasi mudah menangis tanpa sebab, yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa. Mudah menangis yang berkaitan dengan stres mudah diketahui. Akan tetapi kadang-kadang dari cara tertawa yang agak keras dapat menunjukkan tanda adanya gangguan kecemasan fase dua (Asdie, 1988). Kehilangan motivasi diri bisa terlihat pada keadaan seperti seseorang yang menjatuhkan barang ke tanah, kemudian ia berdiam diri saja beberapa lama dengan hanya melihat barang yang jatuh tanpa berbuat sesuatu (Asdie, 1988).
- Fase 3
Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi sedangkan stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh kedalam kecemasan fase tiga. Berbeda dengan gejala-gejala yang terlihat pada fase satu dan dua yang mudah di identifikasi kaitannya dengan stres, gejala kecemasan pada fase tiga umumnya berupa perubahan dalam tingkah laku dan umumnya tidak mudah terlihat kaitannya dengan stres. Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti : intoleransi dengan rangsang sensoris, kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia tolerir, gangguan reaksi terhadap sesuatu yang sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian (Asdie, 1988).
KLASIFIKASI TINGKAT KECEMASAN
Ada empat tingkat kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat dan panik (Townsend, 1996).
- Kecemasan ringan;
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan persepsi atas keadaan yang dialaminya.Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.
- Kecemasan sedang;
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung, tidak sabar,mudah lupa, marah dan menangis.
- Kecemasan berat;
Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi.
- Panik;
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi.
Dari berbagai penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya seorang primigravida yang akan mengalami proses persalinan pertama kali cenderung mengalami kecemasan. Tingkat kecemasan masing-masing primigravida dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, dukungan suami dan faktor-faktor lain yang menjadi pemicu untuk terjadinya kecemasan Wanita hamil yang siap secara fisik dan mental akan menjalani proses kehamilan hingga proses persalinan dengan lancar. Permasalahannya tidak semua wanita siap secara fisik dan mental.
Menjelang persalinan, banyak hal mengkhawatirkan muncul dalam pikiran ibu. Takut bayi cacat, takut harus operasi, takut persalinannya lama, dan sebagainya. Terlebih bila sebelumnya ada teman atau kerabat yang menceritakan pengalaman bersalin mereka, lengkap dengan komentar yang menyeramkan.
Puncak kekhawatiran muncul bersamaan dengan dimulainya tanda-tanda akan melahirkan. Kontraksi yang lama-kelamaan meningkat menambah beban ibu, sehingga kekhawatiran pun bertambah. Pada kondisi inilah perasaan khawatir, bila tidak ditangani dengan baik, bisa merusak konsentrasi ibu sehingga persalinan yang diperkirakan lancar, berantakan akibat ibu panik.

Pendokumentasian Layanan KB

A.PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KB
Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional merupakan suatu proses untuk mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu substansi pokok dalam system informasi program KB Nasional dan dibutuhkan untuk kepentingan operasional program. Data dan informasi tersebut juga merupakan bahan pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, dan penilaian serta pengendalian program. Oleh karena itu data dan informasi yang dihasilkan harus akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi harapan data dan informasi yang berkualitas, maka selalu dilakukan langkah-langkah penyempurnaan sesuai dengan perkembangan program dengan visi dan misi program baru serta perkembangan kemauan teknologi informasi.
            Dalam tahun 2001 pencatatan dan pelaporan program KB nasional telah dilaksanakan sesuai dengan system, pencatatan dan pelaporan yang disempurnakan melalui instruksi Mentri Pemberdayaan Perempuan/Kepala BKKBN Nomor 191/HK-011/D2/2000 tanggal 29 september 2000. Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional meliputi pengumpulan, pencatatan, serta pengelolahan data dan informasi tentang kegiatan dan hasil kegiatan operasional.
            System pencatatan dan pelaporan saat ini telah disesuaikan dengan tuntutan informasi, desentralisasi dan perbaikan kualitas.
            System pencatatan dan pelaporan program KB N asional yang disesuaikan meliputi sub system pencatatan pelaporan pelayanan kontrasepsi, subsistem PPelaporan Pengendalian Lapangan. Subsistem pencatatan Pelaporan Pengendalian Keluarga dab Subsistem Pencatatan Pelaporan Pendataan Keluarga Miskin.
            System pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi.
            Pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Program KB ditujukan kepada kegiatan dan hasil kegiatan operasional yang meliputi:
·         Kegiatan Pelayanan Kobtrasepsi
·         Hasil Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi baik di Klinik KB maupun di Dokter/bidan Praktek S wasta
·         Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di klinik KB
Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.
            System pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, diharapkan dapat menyediakan berbagai data dan informasi pelayanan kontrasepsi diseluruh wilayah sampai tingkat kecamatan dan desa. Adapun mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi sebagai berikut:
·         Pada waktu mendaftar untuk pembukaan klinik KB dan pendaftaran ulang setiap bulan Januari, smua klinik KB mengisi Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/O/KB/OO)
·         Setiap peserrta KB baru dan pindahahn dibuat Kartu Status peserta KB (K/IV/KB/00) yang antara lain memuat cirri-ciri peserta KB bersangkutan. Kartu ini disimpan di klinik dan digunakan waktu kunjungan ulang.
·         Setiap peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB dibuat Kartu Pesreta KB (K/I/KB/00)
·         Setiap pelayanan KB di klinik KB, dicatat dalam Register klinik KB (R/I/KB/00) dan pada akhir bulan dijumlahkan, karena register ini merupakan sumber data untuk membuat laporan bulanan klinik
·         Setiap penerimaan dan pengeliaran jenis alat kontrasepsi oleh klinik dicatat dalam Register Alat kontrasepsi KB (R/II/OO), setiap akhir bulan dijumlahkan sebagai sumber membuat laporan bulanan
·         Pelayanan KB yang dilakukan oleh Dr/Bidan praktek swasta setiap hari dicatat dalam buku hasil prlayanan kontrasepsi pada Dokter/Bidan Swasta (B/I/DBS/00). Setiap akhir bulan dijumlahkan dan merupakan sumber data dalam membuat laporan nulanan petugas penghubung DBS/PBS
·         Setiap bulan PKB/PLKB tatu petugas yang ditunjuk sebagai petugas oenghubung dokter/bidan praktek swasta membuat laporan bulanan ini merupakan sumber data untuk pengisian laporan bulanan klinik KB.
·         Setiap bulan, petugas klinik KB membuat laporan klinik KB (F/II/KB/000) yang datanya diambil dari Register Hasil Pelayanan di klinik KB (R/KB/00) Laporan bulanan petugas Penghubung Dokter/Bidan Praktek Swasta (F/I/PH/-DBS/00) dan Register Alat Kontrasepsi Klinik KB (R/II/KB/00).
Arus Laporan Pelayanan Informasi adalah sebagai berikut:
·         Kartu pembinaan klinik KB (KB/0/KB/00) dibuat oleh klinik KB rangkap 2 (dua). 1 lembar untuk kantor BKKBN kabupaten/kota yang dikirim selambat-lambatnya tanggal 7 februari setiap bulan ke kantor BKKBN kabupaten/kota dan arsip
·         Laporan bulanan petugas penghubung hasil pelayanan kontrsepsi oleh dokter/bidan praktek swasta dalam rnagkap 2 (dua). Dikirim selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya ke klinik bidan induk di wilayah kerjanya dan arsip.
·         Laporan bulanan klinik KB (F/II/KB/00) dibuat oleh klinik KB dalam rangkap 4 (empat) dikirim selambat-lambatnya pada tanggal 7 bulan berikutnya, masing-masing ke kantor BKKBN kabupaten/kota, mitra kerja tingkat II, kantor Camat dan Arsip.
·         Rekapitulasi kartu pendaftaran klinik KB Tingkat Kabupaten/lota (RekKab.k/0/KB/00), dibuat rangkap 2 (dua) oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dan dikirim selambat-lambatnya pada tanggal 14 februari setiap tahun, masing-masing ke kanwil BKKBN Kabupaten Propinsi dan Arsip.
·         Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB Tingkat kabupaten/kota (Rek-Kab/F/KB/00)  dibuat 2 (dua) rangkap setiap bulan oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dikirim selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya ke kanwil BKKBN Propinsi dan Arsip.
·         Rekapitulasi Kartu pendaftaran klinik KB tingkat propinsi (Rek-prop.K/0/KB/00) dibuat rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggal 21 februari setiap tahun ke BKKBN pusat dan Arsip.
·         Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB tingkat propinsi (Rek.prop./F/KB/00) dibuat rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggak 15 bulan berikutnya ke BKKBN Pusat dan Arsip.
·         BKKBN propinsi (bidang informasi keluarga dan analisa program) setiap bulan menyampaikan laporan umpan balik ke kantor BKKBN pusat, ke kanwil BKKBN, kabupaten dan mitra kerja tingkat I.
·         BKKBN Pusat (Direktorat Pelaporan dan Statistik) setiap bulan menyampaikan umpan balik kepda semua pimpinan di jajaran BKKBN Pusat, ke kanwil BKKBN, propinsi dan Mitra kerja Tingkat Pusat
Monitoring dan Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi
            Dalam pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kontrasepsi masih dirasakan adanya kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan monitoring dan evaluasi. Melalui system pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrsepsi dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat diketahui hambatan dan permasalahan yang timbul, sehingga dapat dilakukan perbaikan kegiatan system pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.
v  Cakupan laporan
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporan meliputi jumlah, ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat ini lapangan sampai tingkat pusat.
v  Kualitas data
dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas data pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi perlu dilihat bagaimana masukan laporan, baik laporan bulanan maupun laporan tahuna  serta bagamana informasi yang disajikan setiap bulan atau tahunan. Dalam hal ini sering/dapat terjadi laporan mengalami keterlambatan dan cakupannya belum dapat optimal maupun kualitas dan kuantitas datanya serta informasi yang disampaikan belum optimal. Keterlambatan penyajian data informasi setiap bulannya dapat disebabkan oleh proses pengumpulan data laporannya terlambat serta banyaknya  kesalahan pengelolahan ke bawah dank e samping sehingga memperlambat proses pengelolahannya.
v  Tenaga
Dalam melakukan evaluasi terhadap tenaga pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan/jumlah tenaga dan kualitas tenaga:
§  Ketersediaan/jumlah tenaga
Bagaiman kondisi jumlah tenaga RR klinik yang melakuka pencatatan pelaporan pelayanan kontrasepsi
§  Kualitas tenaga
Apakah petugas RR klinik sudah mengikuti pelatihan RR
v  Sarana
Dalam melakukan evaluasi terhadap sarana, perlu dilihat bagaimana sarana, perlu dilihat bagaimana sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pencatatan dan pelaporan diantaranya:
Ø  Ketersedian formulir an kartu
Ø  Ketersedian Buku Petunjuk Teknis pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
Ø  Ketersediaan faksimili untuk seluruh kabupaten/kota  untuk kecepatan pelaporan
Ø  Ketersedian computer sampai dengan tingkat kabupaten/kota
B.PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN KB
Tujuan system rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu. Perhatian khusus terutama ditujukan umtuk menunjang upaya penurunan angka kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan kontrasepsi.
System rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik  atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun secara horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional. Tidak dibatasi oleh wilayah adsministrasi. Dengan pengertian tersebut, maka merujuk berarti meminta pertolongan secara timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten dengan tujuan untuk penanggulangan masalah yang sedang dihadapi.
TATA LAKSANA
Rujukan Medik dapat berlangsung
1)      Internal antar petugas di satu puskesmas
2)      Antara puskesmas  pembantu dan puskesmas
3)      Antara masyarakat dan puskesmas
4)      Anatara satu puskesmas dan puskesmas lain
5)      Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
6)      Internal antara bagian/unit palayanan di dalam satu rumah sakit
7)      Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan rumah sakit laboratorium atau pelayanan fasilitas yang lain.
Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam system rujukan tersebut berjenjang dari yang paling sederhana di tingkat keluarga sampai satuan fasilitas pelayanan kesehatan nasional denga dasar pemikiran rujukan ditujukan secara timbal balik kesatuan pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta tanpa dibatasi oleh wilayah administrasi.
Rujukan bukan berate melepaskan tanggung jawab dengan menyerahkan klien-klien ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien yang mengaharuskan pemberian pelayanan yang lebih kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan
      Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
1)      Konseling tentangkondisi klien yang menyebabkan memerlukan rujukan
2)      Konseling tentang kondisi yang diharapka diperoleh di tempat rujukan
3)      Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan dituju
4)      Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai kondisi klien saat ini riwayat sebelumnya serta upaya/tindakan yang telah diberikan
5)      Bila perlu berikan upaya mempertahankan keadaan umum klien
6)      Bila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan menuju tenpat rujukan harus didampingi perawat/bidan
7)      Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar memungkin segera menerima rujukan klien
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah memberi upaya  penangulanggan dan kondisi klien telah memungkinkan, harus segera mengembalikan klien ketempat fasilitas pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan :
1)      Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi upaya penanggulangan
2)      Nasehat yang perlu diperhatikan klien mengenai kelanjutan penggunaan kontrasepsi
3)      Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk mengenai kondisi klien berikut upaya penaggulangan yang telah diberikan serta sasaran upaya pelayanan lanjutan yang harus dilaksanakan, terutama tentang penggunaan kontrasepsi.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA
1.      Pengumpulan Data Dasar
A.    Data Subjektif
Biodata
Ibu                                                                                           Suami
Nama               : Ny.W                                                                                                Tn.N
Umur               : 26 tahun                                                                                29 tahun
Agama             : Islam                                                                                     Islam
Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia                                                                     Jawa/Indonesia
Pendidikan      : SMA                                                                                     SMA
Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga                                                               Wiraswasta
Alamat            : jl. Singkong                                                                           jl. Singkong
No. telp           : -                                                                     -

1.Kunjugan saat ini                  Kunjugan pertama                              Kunjugan Ulang
alasan datang  : Untuk memasang KB Implan
2.Riwayat Perkawinan
kawin 1 kali.                Kawin pertama umur 25 tahun.
Dengan suami sekarang 1 tahun 4 bulan.
3.Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun.siklus 28 hari.Teratur. Lama 5-7 hari.
Sifat darah : encer.Bau khas Fluor albus tidak ada.Dismenorroe tidak ada.Banyaknya 50 cc.
HPM 28 agustus 2011
4.Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu.
P1                      Ab 0                         Ah1
               No
Kehamilan
Persalinan
Bayi
Nifas
Cara
Tempat
Komplikasi
Penolong
Tgl.lahir/
Umur
Usia
Kehamilan
Ibu
Bayi
Pb/BB
Jenis
Klmn
Umur
Skrng
Laktasi
penyulit
1
23-2-2011
Aterm
Spontan
Klinik
Bidan
Tidak
Ada
Tidak
ada
Bidan
45cm/
3100g
Laki-
Laki
1 bln
Ada
Tidak
Ada
5.Riwayat Kesehatan
no
Jenis
Kontrasepsi
Mulai Memakaianti
Berganti/ ganti Cara
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
Tempat
Alas an
1
Implant
1-8-2011
Bidan
Klinik
Bidan
Tidak
Ada
B E L U M
6. Riwayat Kesehatan
a. .Penyakit Sistemik yg pernah/sedang diderita
                                    tidak ada
b.Penyakit yang pernah / sedang di derita keluarga
                                    tidak ada
c.Riwayat penyakit Ginekologi
                                    tidak ada
7.Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi                          Makan                         Minum
Frekuensi                                 tidak dikaji                  tidak dikaji
Macam                                                tidak dikaji                  tidak dikaji
Jumlah                                     tidak dikaji                  tidak dikaji
Keluhan                                   tidak dikaji                  tidak dikaji
b. pola eliminasi                      BAB                            BAK
Frekuensi                                 tidak dikaji                  tidak dikaji
Warna                                      tidak dikaji                  tidak dikaji
Bau                                          tidak dikaji                  tidak dikaji
Konsistensi                              tidak dikaji                  tidak dikaji
Jumlah                                     tidak dikaji                  tidak dikaji
c.Pola Ativitas
Kegiatan sehari-hari : melakukan pekerjaan rumah
tangga Istirahat/Tidur : Siang 1-2 jam,malam 8-9  jam,tidak ada keluhan.
d. Seksualitas                          : Frekuensi 3-4 kali seminggu
 Keluhan                                  : tidak ada
e.Personal Hygiene
Kebiasaan mandi                                             : 3 kali sehari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin           : saat mandi, sehabis BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam              : 3 kali sehari
Jenis pakaian dalam yang digunakan              : katun
8.Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a.Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi
ibu mengetahui beberapa jenis alat kontrasepsi antara lain IUD, IMPLANT, SUNTIK, PIL, KONDOM, dan STERILISASI.
b.Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang.
Ibu mengetahui salah satu efek samping KB Implant adalah tidak dating haid dan ibu tidak merasa terganggu kerena tidak berbahaya.         
c.Dukungan suami / keluarga
suami sangat mendukung ibu menggunakan kontrasepsi implant karena tidak mengganggu hubungan seksual.
B. DATA OBJEKTIF
1.Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan Umum baik,                      kesadaran compocmenthis
b.Tanda Vital
Tekanan darah             : 120/80 mmHg
Nadi                            : 80 kali / menit
Pernafasan                   : 24 kali / menit
Suhu                            : 37 •C
Bb                               : 55 kg
c.Kepala dan leher
Hiperpigmentasi          : tidak tampak hiperpigmentasi pada wajah dan leher
Mata                            : simetris,sklera putih ,konjungtiva merah muda
Mulut                          : bersih,bibir merah muda,lembab.
Leher                           : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid & vena jugularis.
d.Payudara
Bentuk                                    : simetris,tidak ada pembesaran
Putting susu                : menonjol bersih
Massa/tumor                : tidak teraba
e. Abdomen
bentuk                         : bentuk supel, tidak tampak pembesaran
bekas luka                   : tidak ada
massa/tumor                : tidak ada
f.Ekstremitas
Edema                         : tidak ada
Varices                        : tidak ada
Refleks patella                        : positif ( +) ka/ki
g.Genetalia luar
Tanda Chadwick         : tidak ada
Varices                        : tidak ada
Bekas Luka                 : tidak ada
Kelenjar Bartholini      : tidak ada peradangan & kista
Pengeluaran                 : tidak ada
h.Anus                         : Tidak ada hemoroid
2.Pemeriksaan Dlam / Ginekologis
            Tidak dilakukan
3.Pemeriksaan Penunjang
            Tidak Dilakukan
II. Interpretasi Data Dasar
Diagnosa                     : akseptor baru kb implan.
Dasar                           : P 1     Ab 0    Ah 1, 26 tahun
Masalah                       : tidak ada
Kebutuhan                  : tidak ada.
III. Masalah Potensial
                                    Tidak ada
IV. Tindakan Potensial
                                    Tidak ada
V. Planning
§  Beritahu keuntungan dan kerugian implant
§  Persiapan alat
§  Pemasangan implant
§  Beritahu kapan Kunjung ulang
§  Beri obat-obatan
VI. Implementasi
Ø  Memberitahu kepada ibu keuntugan dan efek samping  implant yaitu :
Keuntugan kontrasepsi :        
-     Aman dipakai saat menyusui
-          Kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut
-          Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
-          Tidak mengganggu kegiatan seksualitas/senggama
-          Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
-          Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
-          Bebas dari pengaruh esterogen
-          Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Keuntugan Nonkontrasepsi :
-          Mengurangi nyeri haid
-          Mengurangi jumlah haid
-          Mengurangi/memperbaiki anemia
-          Melindungi terjadinya kanker endometrium
-          Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
-          Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
Efek  samping:-     nyeri payudara
-          Kegemukan/penambahan berat badan
-          Tidak datang haid
-          Sakit kepala/
-          Efek-efek ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Ø  Melakukan pemasangan kb implant pada ibu,
Ø  Pemberian obat-obatan pasca pemasangan implan
Ø  Jadwal kunjungan ulang :
Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implan. Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut :
·         Tidak haid yang disertai nyeri perut bagian bawah.
·         Pendarahan yang banyak dari kemaluan
·         Rasa nyeri pada lengan
·         Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
·         Ekspulsi dari batang implan.
·         Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
·         Nyeri dada hebat
·         Dugaan adanya kehamilan.
VII. Kesimpulan
Ø  Ibu mengetahui keuntungan dan efek samping dari kontrasepsi implant.
Ø  Pemasangan implant pada ibu berhasil dilakukan.
Ø  Ibu telah mendapatkan obat-obatan seperti :
·         Antibiotik        : amoksisilin
·         Antipiretik       : asam mefenamat
·         Ctm
·         Vit C
Ø  Ibu telah mengetahui kapan saja jadwal kunjungan ulang.
           
Tanda tangan
Pembimbing